Informasi
Cotton Combed
Bahan ini terbuat dari 100% serat kapas alam,Ciri-cirinya adalah
- Teksturnya halus
- Adem,dingin saat dipakai
- Menyerap keringat
Cotton Combed sendiri banyak macamnya dipasaran/di toko kain,berdasarkan ukuran benang yang digunakan dan setting gramasinya,20s,24s dan 30s. hal yang membedakan adalah ketebalan kain itu,20s adalah yang paling tebal dan berikutnya adalah lebih tipis.Cotton combed biasanya digunakan untuk pembuatan kaos distro dan kaos-kaos yang mengutamakan kenyamanan saat dipakai.
Cotton Carded
Cotton Carded juga terbuat dari 100% serat kapas alam,yang membedakan dengan cotton combed adalah saat finishingnya di pabrik,ciri-ciri cotton carded
- Teksturnya agak halus
- Lumayan adem saat dipakai
- Menyerap keringat
berdasarkan ketebalannya Cotton Carded ini juga terbagi 20s,24s dan 30s,dan biasanya digunakan untuk pembuatan kaos menengah,sebutannya KW1 dan harganya lebih murah dari Cotton Carded.
PE (Polyester)
Jenis bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil olahan minyak bumi untuk dibuat serat poly fiber dan untuk produk biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan dipakai serasa panas. Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat .Biasanya digunakan untuk pembuatan kaos sepeda gembira,kaos wisata dll
HYGET
Jenis bahan ini terbuat dari plastic dan sangat tipis, oleh karena itu harganya sangat murah. Namun bahan ini, bisa dibilang kurang layak dan nyaman untuk dijadikan kaos. Biasanya pembuatan kaos dengan bahan ini dilakukan jika ingin membuat kaos dengan jumlah massal tetapi dana yang tersedia tidak terlalu banyak. Bahan ini banyak digunakan untuk keperluan kampanye partai
JENIS BENANG UNTUK BAHAN KAOS
Keterangan Mengenai jenis Bahan kaos Sangat penting untuk diketahui tentang jenis benang atau bahan kaos yang akan kita gunakan, berkaitan dengan ketebalan atau gramasi bahan kaos itu sendiri.
1. Bahan Kaos 20’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. Bahan Kaos 24’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. Bahan kaos 30’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 grm/m2 persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 grm/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. Bahan Kaos 40’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 grm/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.
1. Bahan Kaos 20’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 180 sampai dengan 220 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.
2. Bahan Kaos 24’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 170 sampai dengan 210 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt.
3. Bahan kaos 30’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 140 sampai dengan 160 grm/m2 persegi untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 210 sampai dengan 230 grm/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.
4. Bahan Kaos 40’S
Biasanya memiliki gramasi / berat bahan kaos antara 110 sampai dengan 120 grm/m2 untuk jenis rajutan Single Knitt atau Gramasi 180 sampai dengan 200 grm/m2 untuk jenis rajutan Double Knitt.
Standar Ukuran Kaos
Mengenal Peralatan Sablon
Sebelum kita tahu tentang teknis proses menyablon,
lebih dahulu kita harus kenal beberapa peralatan dan perlengkapan yang penting
dalam sablon.
Peralatan inti yang kita butuhkan beserta
penjelasannya adalah:
1. Film sablon. Ini bisa dikatakan model gambar/desain/tulisan yang
bakal kita tuangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb.
Film ini dibikin melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser
(sebenarnya pakai tinta printer biasa bisa aja, tapi hasilnya kurang
bagus/tajam). Desain sablon kebanyakan dibikin dengan program Corel ataupun
Adobe.
2. Screen (baca: skrin), Ini media yang dipakai untuk mengantarkan tinta
sablon ke obyek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian
dipasang kain khusus. Ukurannya bermacam-macam, misalnya ada screen yang
berukuran 30×40cm, 20×30 cm, sampai ada screen ukuran “raksasa” yang biasa
dipakai untuk bikin spanduk.
3. Rakel. Ini temannya Screen, gunanya untuk mengkuaskan tinta
sablon yang ada di Screen supaya tercipta gambar di obyek sablon. Bahannya dari
karet yang diberi pegangan kayu memanjang.
4. Tinta sablon. Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan apa yang mau kita bikin. Tinta yang buat sablon tentu saja ada banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa bikin timbul setelah kita setrika.
5. Cairan-cairan pencampur. Ini gunanya untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan and warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan sebagainya.
6. Meja sablon. Tentunya kalo kita mau menyablon perlu meja sablon untuk meletakkan obyek sablonannya. Meja sablon ini terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon.
7. Hair dryer. Jangan kira alat ini hanya dipakai di salon saja. Ini berguna untuk mengeringkan sablonan, apalagi pada saat musim hujan yang jarang ada sinar matahari terik.
8. Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu.
9. Tempat penjemuran. Ini bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat.
10. Beberapa peralatan pendukung. Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak peralatan yang kadang tak terpikirkan malah bisa membantu proses menyablon.
KONVEKSI SEBAGAI INDUSTRI
KREATIF INDONESIA
Indonesia memang
terkenal sebagai salah satu negara konsumsi, mulai dari elektronik, sampai
makanan. Tapi di balik itu semua Indonesia juga terkenal dengan proses
produksinya. Salah satunya produksi kaos atau yang lebih kita kerucutkan lagi menjadi konveksi kaos.
Sebelum dicanangkannya program yang berhubungan dengan
industri kreatif di Indonesia oleh pemerintah, yang salah satunya berhubungan
dengan industri fashion di masyarakat sebenarnya sudah berkembang bisnis-bisnis
yang sekarang ini dimasukkan dalam ketegori bisnis kreatif.
Konveksi termasuk
salah satu industri kreatif tersebut, salah satunya karena bisnis ini merupakan
rangkaian proses produk yang output produknya salah satunya adalah kaos yang
berkaitan dengan kreatifitas, mulai dari model, desain sampai pemilihan
warna. Konveksi
kaoskini menjadi salah satu primadona bisnis
menengah-kecil yang mulai menjamur di seluruh Indonesia. Konveksi kaos tersebar merata hampir di seluruh daerah di
Indonesia, dengan pusat industry berbasis di pulau Jawa.
Menjamurnya distro dan clothing merupakan salah satu
faktor yang turut mendukung juga menjamurnya bisnis konveksi kaos. Para pemilik distro dan clothing di Bandung saja
sebagai contoh, sudah pasti akan menggunakan jasa penjahit yang tersebar di
berbagai lokasi yang biasanya berbentuk rumahan untuk membuat berbagai produk
dari kaos, kemeja, sweater,
tapi kebanyakan memang memproduksi kaos.
Kaos sendiri
memang menjadi primadona di berbagai negara, mulai dari anak-anak sampai orang
tua memakai kaos. Sebagai produk fashion, kaos merupakan
salah satu produk yang tahan banting dan terus populer sampai sekarang. Padahal
berdasarkan sejarahnya, kaostermasuk
produk fashion yang dalam strata paling bawah.
Fungsi penggunaan awal kaos adalah
untuk para tentara, tapi kaos kini
telah berevolusi menjadi salah satu produk fashion paling trendy. Ketahanannya
bukan hanya karena mampu beradaptasi dengan kondisi ekonomi, karena kaos tersedia
mulai dari harga yang murahsampai yang mahal, tetapi kaos juga menyediakan tempat
bagi para desainer atau para pelaku kreatif untuk bereksplorasi dalam mendesain
gambar, patern atau corak
warna kaos, baik itu bahan kaos sendiri yang
berwarna-warni atau gambar yang ada di kaos yang bisa sangat bervariasi.
Teknik sablon serta bahan dasar cat pun terus
berkembang, bahan dasar dan tehnik dasar mungkin masih sama dari jaman dulu,
tapi eksplorasi mix and match tergantung pada para pelaku industri kreatif ini.
Konveksi kaos sendiri mengerjakan mulai dari pola, bahan,
pembuatan sampai kaos itu jadi, yang berbeda biasanya hanya proses sablon.
Sablon sendiri biasanya dikerjakan oleh tenaga ahli yang sudah pengalaman
dengan berbagai tehnik yang memang memerlukan kemapuan khusus, jika akan
menghasilkan hasil sablon yang baik.
Selain untuk distro biasanya para pelaku konveksi juga
ada yang memfokuskan bisnis mereka untuk memproduksi kaos promosi atau kaos merchandise.
Secara proses produksi hampir tidak ada perbedaan, perbedaan bisanya dari jenis
bahan, desain serta jumlah pesanan. Kaos promosi biasanya digunakan oleh
perusahaan, lembaga, event organizer atau perorangan untuk mempromosikan sebuah
produk, atau bisa juga dijadikan souvenir produk tertentu. Bahan yang digunakan
juga biasanya berbeda dari bahan kaos untuk
fashion. Jumlah order pun bisanya cukup banyak.
Kaos merchandise sebenarnya hampir mirip dengan kaos promosi, tapi merchandise lebih merujuk pada sebuah produk
yang dijadikan sumber ide. Misalnya merchandise kaos untuk produk handphone
tertentu, maka desain akan merujuk pada brand tersebut, atau misalnya
merchandise kaos untuk band, maka kaos akan selalu merujuk pada band tersebut,
desain bisa berupa nama band, gambar personelnya atau apapun yang berkaitan
dengan band tersebut.
Dalam pengerjaan proses produksi, konveksi kaos tentu akan tergantung dari pesanan klien, mulai
dari bahan, desain sampai packaging biasanya akan disesuaikan dengan pesanan.Konveksi sebagai
pelaksana produksi akan bergantung pada pakem tertentu yang telah disepakati
dengan pihak yang memberi order kaos.
mantab Bos...Konveksi Kaos Kediri
BalasHapus